Selasa, 25 Juli 2023

GUNUNG TOBA DAN DANAU TOBA

840 ribu tahun lalu, gunung Toba meletus yang pertama kalinya. Hasil dari letusan ini adalah kaldera di selatan danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.

Letusan kedua dengan skala lebih kecil terjadi pada 500 juta tahun lalu dan membentuk kaldera di Utara danau Toba, yaitu di daerah Silalahi dengan Haranggaol.

Letusan ketiga gunung Toba adalah yang paling dahsyat dan terjadi pada 74.000 tahun lalu. Bagian yang terlempar akibat letusan mencapai luas 100km x 30 km persegi.

Ruang yang ditinggalkan oleh magma membentuk rongga di dalam kerak bumi dan kemudian beban di permukaan mengalami terban (runtuh) yang terpotong menjadi beberapa bagian. Bagian yang cukup besar berada di bagian tengah dengan posisi miring kearah barat berupa pulau Samosir dan bagian lain yang posisinya lebih rendah selanjutnya tergenang air membentuk danau Toba. Erupsi magma dibagian barat yang muncul kepermukaan membentuk gunungapi Pusuk Bukit sedangkan disekeliling bagian yang terban terbentuk dinding terjal atau Caldera Rim.


Hal yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda.


Pada saat terjadi letusan gunung, banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah lainnya merupakan dinding kaldera.

Dan kini Danau Toba tercatat sebagai danau terbesar di Asia tenggara dengan luas 1.707 km² dan termasuk paling dalam dengan kedalaman 450 meter.[]


Sumber:

1.Buku "TAMBORA MENYAPA DUNIA"

2.https://www.researchgate.net/figure/Map-of-the-Toba-Caldera-Complex-TCC-adapted-from-GeoMapApp-wwwgeomapapporg-with_fig1_345394978/amp


Keterangan foto:

Kurva warna kuning, hasil letusan pertama

Kurva warna biru, hasil letusan kedua

Kurva warna merah, hasil letusan ketiga



DOSEN NYENTRIK LULUSAN HBS

Mengetahui Pria tua itu akan datang,para dosen diruangan itu segera menyembunyikan minuman anggur ke lemari.Tetapi setelah masuk,pria itu malah berkata " Tak ada minuman hangat dalam cuaca yang dingin begini tidak sempurna" Dan tertawalah mereka sambil mengeluarkan wine kembali.

"The Grand old man of Indonesia", demikian haji Agus Salim dipanggil di Universitas Cornell,Ithaca.
Tahun 1953 dia diundang sebagai dosen tamu di universitas tersebut untuk memberikan mata kuliah tentang agama Islam dan pengaruhnya di Asia tenggara dan timur tengah.Dia mengajar dua kelas dan meskipun perkuliahan dilakukan pada hari Sabtu siang,yg hadir begitu banyak.
Salim berhasil menjelaskan kepada publik di Amerika bahwa Islam bukanlah agama perang.Islam diperkenalkan sebagai agama rasional.Salim tidak menyukai Islam yang tidak rasional.Misalnya puasa yang mengikuti waktu matahari terbit dan terbenam.Saat di Amerika Agus Salim sahur pukul 4 subuh dan berbuka pukul 7 malam,meski menurut jam Amerika seharusnya berbuka pukul 10 malam.
"Kalau di kutub Utara,kapan bukanya?" dia menjelaskan.
Mula² Agus Salim tidak menanggapi undangan George Mc.Turnan Kahin untuk mengajar di Universitasnya,maklum dia hanya lulusan HBS.Setelah diyakinkan dan minta syarat boleh membawa isterinya,maka berangkatlah mereka.
Ada 31 materi kuliah yang disampaikan dalam bahasa Inggris dan direkam (kemudian dibukukan).
Meski mengenakan jas dasi, penampilan Agus Salim cukup nyentrik karena memakai peci khusus buatannya.Peci itu bagian sampingnya bisa dibuka sehingga bila cuaca dingin,bisa digunakan untuk menutup telinganya.Agus Salim mengenakan peci antik itu sejak tahun 1930 an saat aktif di Sarekat Islam.
Kekhasan yang lain dari dosen ini adalah rokok kreteknya.Merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi Kahin untuk menjamin agar Agus Salim selalu bisa merokok disamping menjinjing tasnya.Tidak mungkin Salim memulai kelas tanpa merokok.Keuntungannya adalah apabila ruang kelas dipindahkan,mahasiswa hanya perlu mengikuti bau kretek nya.
Karena menguasai beberapa bahasa asing,Kahin sempat dibuat terperangah saat melihat Agus Salim berbincang akrab dalam bahasy Perancis dengan Ngo Dinh Diem yang baru diangkat menjadi menjadi Perdana Menteri Vietnam Selatan di ruang pertemuan tenaga pengajar Cornell university.Kahin yang duduk diantara mereka melihat Salim lebih mendominasi pembicaraan yang membuat Ngo Dinh diam...

Disederhanakan dari buku
AGUS SALIM
Diplomat Jenaka Penopang Republik




SEPPUKU,Tales of Old Japan

...............................

Selang beberapa menit yang penuh ketegangan dan kecemasan,masuklah Taki Zensaburo, seorang laki-laki tegap berusia 32th yg berpembawaan budiman.Ia mengenakan pakaian khas yg dikenakan pada upacara besar.Zensaburo dikawal seorang kaishaku dan tiga orang tentara.

Dengan kaishaku disebelah kirinya,ia maju berjalan menuju saksi Jepang dan keduanya memberi hormat dg membungkuk.Hal yg sama juga dilakukan kepada saksi rombongan orang asing.
Perlahan dengan penuh martabat laki² terhukum itu naik ke lantai yg ditinggikan,membungkuk didepan altar lalu membelakanginya, sementara kaishaku mendekam disebelah kirinya.
Satu dari 3 tentara yang menyertai lalu maju menyerahkan dudukan yg diatas nya terdapat wakizashi (pedang pendek) yg dibungkus kertas.Terhukum mengambilnya dg kedua tangan , mengangkat setinggi kepala dan meletakkan dihadapannya.
Dengan suara dari seseorang yang menyatakan pengakuan menyakitkan,namun wajah dan caranya tak menunjukkan keduanya ia berkata
"Saya,dan hanya saya,tak dapat dibenarkan,telah memerintahkan untuk membakar orang-orang asing di Kobe,juga saat mereka mencoba menyelamatkan diri.
Atas kejahatan ini, saya akan mengeluarkan isi perut saya sendiri dan saya mohon pada Anda yang hadir di sini untuk sudi memberikan penghormatan dan menyaksikan tindakan ini"
Setelah membungkuk sekali lagi,Taki Zensaburo melepaskan pakaian atasnya, lalu korsetnya dan telanjang hingga dengan hati-hati, berdasarkan adat,dia menyelipkan lengan bajunya dibawah kedua lututnya.Lalu dia mengambil golok dihadapannya, memandangnya dg prihatin,nyaris penuh kasih sayang.Dengan mengumpulkan pikiran untuk terakhir kalinya dia menikam dalam² bagian kiri bawah pinggang,menarik perlahan kesisi kanan lalu memutar dan menyayat kearah atas.Tidak ada perubahan ekspresi selama itu. Golok lalu dicabut dan dia mengulurkan lehernya,dan terlihat roman kesakitan diwajahnya meski diam tak bersuara.
Pada saat itu, kaishaku yg meringkuk disamping segera berdiri, mengangkat pedangnya .
Terdengar suara berat dan kasar,sesuatu jatuh berdentam.
Yang tersisa hanyalah keheningan mematikan...
(Diceritakan A.B Mitford, sekretaris konsulat Inggris di Jepang)

Dari buku
SAMURAI
Sejarah & Perkembangan

Keterangan foto: ilustrasi dari seppuku



DAENDELS MENAKLUKKAN PUNCAK PASS

Tantangan Daendels pembangunan Jalan Raya Pos muncul saat jalur memasuki wilayah Priangan. Kalau pada jalur  sebelumnya yang dilakukan adalah memperlebar jalan yang sudah ada, maka saat memasuki distrik Priangan muncul masalah baru.

Jalur Megamendoeng tersebut terletak antara SeuseupanGadok-Pasirangin-Tjikopo-Tjisaroea-Tjimatjan-Sindanglaja-Tjipanas-Patjet-Tjiherang-Babakan-Tjiandjoer. Gunung Megamendoeng diperkirakan sebagai titik tertinggi di Jalur Puncak yang  dikenal dengan nama Puncak Pass dengan ketinggian 4.300 kaki mdpl.

Peristiwa tersebut sangat monumental sehingga maestro lukis Raden Saleh menggambarkan lukisan Daendels dengan latar belakang Jalan Pos, pegunungan dan tangan kiri menunjuk peta bertulis: "richting van den weg ober Megamendoeng" atau arah jalan di atas

Megamendoeng.

Untuk membangun jalur Cisarua-Cianjur via Megamendung, yang merupakan bagian dari jalur Buitenzorg (Bogor) ke Karangsambung (Cirebon) diperlukan tambahan pekerja sebanyak 500 orang. Kolonel (Zeni) Von Lutzow memimpin proyek didampingi dua insinyur yang merencanakan di mana jalan dibuka, digali, atau diratakan. Jalur Cisarua-Cianjur ditangani seorang insinyur.

Sebuah catatan perjalanan Walter Kinloch tahun 1853 dalam Rambles in Java and The Straits menjelaskan saat melalui Jalan Raya Pos melintasi Puncak Megamendung tertulis: "Kami mencapai pos pertama sekitar 6 mil dari Buitenzorg dalam 27 menit dan mengganti kuda. Selanjutnya ditempuh perjalanan empat jam dengan kereta kuda untuk mencapai puncak Megamendung yang tingginya 4.300 kaki dari permukaan laut. Setiba di Cisarua, jalan menjadi sangat terjal sehingga beberapa ekor kerbau membantu kuda menarik kereta,"

Sampai di Puncak, mereka jalan terus menurun dan saat ketinggian berkurang sekitar 1.000 kaki, tibalah kereta di Cipanas. 

Pembangunan jalan tersebut mempersingkat waktu tempuh. Batavia-Buitenzorg dapat ditempuh dalam lima jam hingga enam jam. Perjalanan Buitenzorg-Megamendung sekitar empat setengah jam.

Keberadaan jalan di jalur Megamendung sungguh memperpendek waktu perjalanan Batavia-Tjipanas. Pada abad ke-18, Marie-Louise Ten Horn-Van Nispen menjelaskan, perjalanan Batavia-Tjipanas memakan waktu delapan hari![]


Sumber:

1. Buku "Ekspedisi Anjer Panaroekan" Laporan Jurnalistik Kompas

2.https://sejarahjakarta.com/2019/05/29/raden-saleh-daendels-dan-megamendung/


Keterangan foto: lukisan Raden Saleh yang menggambarkan suasana jalan pos di Megamendung



Kamis, 20 Juli 2023

ANTARA PANORAMA DAN CIUMBULEUIT

 

27 Oktober 1958 Pierre tiba di asrama Pusat Pendidikan Intendans TNI AD Cimahi untuk mengikuti seleksi dan selanjutnya dikirim ke Bandung.

Selama Pierre mengikuti pendidikan di Bandung, Sang Ibu Maria Elizabeth Tendean selalu teratur beberapa pekan sekali menempuh perjalanan darat ke Kota Bandung dari Semarang menggunakan jasa angkutan 4848 untuk mengunjunginya, sambil tidak lupa membawa oleh-oleh makanan dan kue-kue. Kebiasaan ini dilakukan pada hari Minggu, satu-satunya hari Pierre bisa bebas beraktivitas keluar dari asrama, yaitu hari pesiar. Tidak hanya sang ibu yang sering menyambangi, kakak Pierre, Mitzi, pun rutin berkunjung ke Bandung, dan kerap diperkenalkan Pierre kepada rekan-rekan taruna dan instrukturnya di Bumi Panorama.

Beratnya Pendidikan dan Latihan di akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) membuat masa-masa pesiar atau liburan menjadi masa yang paling indah pada saat itu. Saat sebagian taruna memilih berpesiar dengan mengencani mojang-mojang Kota Bandung, Pierre memilih bertemu dengan ibunya di rumah kerabat dekat mereka, mertua dari Jenderal A.H. Nasution, Bapak dan Ibu Gondokusumo, di Jalan Ciumbuleuit Nomor 82, Bandung, yang terletak tidak jauh dari Benteng Panorama. Oleh-oleh makanan yang dibawakan selalu dibagi-bagikan Pierre kepada teman satu barak dan kamarnya.


Pierre tidak pernah dengan sengaja meminta izin keringanan dari tugas dan kewajiban taruna kepada instruktur akademi agar bisa keluar asrama selain pada hari Minggu untuk alasan apa pun, bahkan untuk alasan sang bunda sudah datang dari jauh. Hubungan Pierre dengan keluarga Gondokusumo juga sangat erat. Saat ibunya sedang tidak berkunjung pun, Pierre kerap mengunjungi rumah di Ciumbuleuit ini di hari pesiar. Persahabatan yang terjalin di antara kedua keluarga ini kelak mempermudah jalan Pierre untuk menjadi ajudan Jenderal Nasution meski pangkatnya masih letnan satu dan belum memenuhi syarat kepangkatan ajudan di awal tahun 1965.[]


Sumber:

1.Buku "Sang Patriot" Kisah Seorang Pahlawan Revolusi 

2.http://l1n92.blogspot.com/2014/08/pierre-tendean-he-was-only-26-and-will.html?m=1


Selasa, 11 Juli 2023

KAMIKAZE ,SANG ANGIN DEWA

Saat Armada Kubilai Khan mencoba memasuki laut Jepang,tiba² muncul topan yg besar sehingga armada penyerang itu mundur.Oleh orang Jepang topan ini disebut dg kamikaze yg artinya 'angin dewa'

Adalah laksamana Onishi Takejiro yg kemudian membuat misi serangan kamikaze dg menggunakan pesawat terbang bunuh diri.Misi pertama adalah 24 pesawat terbang dari Malacabat Filipina menyerang armada Amerika di teluk Leyte pada 24 Oktober 1944.

Pilot Kamikaze terbang menjalankan tugas suci setelah meneguk sake dan berseru "Banzai!".Pesawat mereka diisi satu bom 250 kg atau 4 buah bom 60kg . Pesawat itu juga diisi bahan bakar untuk sekali jalan,karena diharapkan tidak akan kembali.

Para pilot kamikaze seringkali tak diketahui namanya dan tidak diungkap kepada publik.Hanya beberapa teman dan keluarga yg mengetahui para pemuda awal 20 th itu menjadi pilot Kamikaze.

Serangan Kamikaze biasanya dilakukan pada saat setelah matahari terbenam,karena akan cenderung berhasil mengacaukan sejumlah penghambat dari musuh yang berusaha menghalangi.

Ada dua cara untuk melakukan serangan.

Yg pertama adalah pendekatan beresiko tinggi dg ketinggian terbang 6000-7000 meter.Pesawat akan terlihat pada radar musuh,namun butuh waktu bagi pesawat tempur musuh untuk menghambatnya.Saat mendekati sasaran pesawat Kamikaze menukik tajam 20° hingga mencapai ketinggian 1000-2000m, selanjutnya menukik lagi 45-55° untuk menabrakkan diri ke sasaran.Para pilot harus yakin bahwa sudut tukikan tadi akurat sehingga pesawat tak kehilangan kontrol dan gagal menabrak target.

Cara kedua dg ketinggian yg terlalu rendah.Dengan cara ini pesawat terbang diatas laut  pada ketinggian 10-15meter saat mendekati target untuk menghindari radar atau deteksi visual.Namun saat pesawat makin dekat sasaran ketinggian dinaikkan sampai 400-500m untuk menukik   menuju sasaran.

Dalam setiap pemberangkatan laksamana Onishi selalu berorasi:

"Kamu bakal menjadi Dewa tanpa keinginan duniawi.Tidak jadi soal lagi apakah pengorbananmu berhasil atau tidak?Kamu tidak akan bisa tahu hal ini karena kamu akan memasuki tidur abadi.Aku akan mengawasi usahamu hingga akhir dan melaporkan perjuanganmu pada Kaisar"


Dari buku

KAMIKAZE

Aksi bunuh diri "Terhormat' para pilot Jepang



Senin, 10 Juli 2023

TEMANKU FAISA

 Saat berusia tujuh tahun, Sabine Kuegler bersama keluarganya hidup bersama suku Fayu yang baru saja ditemukan di Papua Barat. Suku tersebut belum tersentuh peradaban modern, sehingga Sabine bukan lagi bermain boneka, tetapi dengan ular dan busur serta panah sungguhan. Bukan permen yang dia makan, tetapi kelelawar panggang dan serangga.

Berikut sebagian cerita yang dikisahkan....


anak perempuan itu sebaya denganku. Matanya besar dan bening. Kulitnya mulus, tanpa kurap dan penyakit lainnya. Bila Faisa tersenyum, wajahnya mencerahkan hutan. Dia mengajari aku tugas-tugas wanita Fayu, misalnya cara membuat benang dari kulit pohon lalu menjalinnya menjadi jaring ikan, cara menggulung binatang kecil dalam sagu dan memasaknya. Usai berenang biasanya kami duduk diatas  batang kayu sambil berjemur atau duduk dekat api unggun.

Suatu sore saat aku dan Faisa sedang bermain di pinggir sungai, seorang teman Faisa berteriak yang tidak seperti biasa. Tapi kami tidak melihat babi hutan, ular atau orang dari suku lain. Teman Faisa menunjuk kearah desa dimana seorang pria berlari kearah kami dengan parang ditangan. 

Rupanya pria itu memaksa ingin menikahi Faisa, namun dia menolak. Segera Faisa berlari sekencang-kencangnya, namun pria itu berhasil menyusulnya. Sementara itu banyak orang Fayu hanya memandang saja peristiwa itu.

Faisa tersandung dan jatuh saat pria itu menghampiri dengan parang terhunus. Dengan cepat, gadis itu berkelit dan lari menuju sungai naik perahu dan menghilang di belokan sungai. Pria itu marah sambil mengacungkan parangnya.

Aku menunggunya berhari-hari, tapi ia tidak pernah pulang. Ia tidak berani kembali karena menghindari pria itu

Aku merasa kehilangan dia. Hidupku hampa tanpa Faisa. Aku merindukan senyumnya, kesetiakawanannya dan kegembiraanya saat mengajariku keterampilan baru.

Bertahun-tahun kemudian aku mendengar bahwa ia terpaksa bersembunyi lama di hutan. Akhirnya ia menemukan juga pria yang disukainya dan mereka menikah.

Adat suku Fayu jika seorang pria ingin menikahi wanita namun ayahnya tidak setuju, akan berujung dengan penculikan. Untuk itu ayah wanita akan menempatkan penjaga disekitar anak gadisnya. Tak jarang pula penjaga itu dibunuh untuk melarikan gadis. Ada juga pria yang menyembunyikan gadis yang disukainya dan memaksa dengan kekerasan sampai dia mau dinikahi. Namun akhirnya perkawinan itu tidak akan ditentang dan mereka keluar dari persembunyiannya dan semuanya akan dilupakan.

Barangkali Faisa adalah sebuah perkecualian...


Dari buku

JUNGLE CHILD

Rinduku pada Rimba Papua


Keterangan foto: Sabine Kuegler bersama Faisa (kanan)



MAUT BIRU DI BENGGALA (Dari Tambora ke India)

Usai erupsi 10 April 1815,tirai debu vulkanik Tambora mulai bergerak kearah barat dengan kecepatan yang tinggi.

Ujung terdepan semburan stratosferis Tambora tiba diatas teluk Benggala dalam beberapa hari.
Pada akhir April,di Madras pesisir tenggara India,suhu pagi hari anjlok dari 10°C ke -3,33°C, suatu pertanda akan datangnya efek-efek yang merusak cuaca di India.
Materi batu dan abu yang disemburkan pada 10 dan 11 April,terlalu lama di angkasa, pelan-pelan luruh ke troposfer- yg kemudian dibilas dengan hujan sehingga tinggal residu yang mengkilat berbentuk bubuk mineral, gas dan partikel aerosol sulfat yang nantinya akan bertahan di ketinggian selama lebih dari dua tahun.
Seiring berjalannya waktu,dampak Tambora mulai muncul.Gas sulfat Tambora bereaksi dengan oksigen membentuk molekul baru mulai dari Sulfur dioksida, dengan uap air menjadi asam sulfur.
Akhir 1815 aerosol Tambora mencapai suatu kepadatan yang cukup  berinteraksi dengan sinar matahari dan panas radiatif bumi, sehingga memantulkan sinar matahari ke angkasa dan mencegat radiasi dari permukaan bumi.
Akibatnya stratosfer menjadi lebih panas dan suhu bumi turun dan mulailah depresi tiga tahun dalam siklus termal Asia Selatan.
Tahun 1816 hujan tidak turun karena terhalang oleh tirai sulfat vulkanis yang mendinginkan bumi.Di seluruh bentangan Samudera Hindia,angin pasat bertiup lemah. Para petani di dataran Gangga sia-sia menunggu datangnya angin yang diharapkan membawa hujan.
Bulan Mei adalah bulan yang paling kering di India dan pada pertengahan tahun 1816 orang-orang mengadakan upacara Pujah agar turun hujan.
Saat penghambat vulkanis itu teratasi, maka yang terjadi adalah hujan luar musim yang turun sangat ekstrim dan merusak.Musim kering 1816 itu digantikan dengan banjir besar,sehingga mendatangkan kegagalan panen, kelangkaan pangan.Muncul berbagai wabah penyakit lokal 'demam mual' atau hanya'sakit tenggorokan ganas' yang menelan ratusan korban.
Resimen ke-59 Inggris yang ditugaskan di Jessore, Utara Kalkuta kehilangan sampai selusin serdadu tiap harinya.Sementara  di bantaran dan delta sungai Gangga sepanjang waktu tertutup oleh yang mati dan yang sekarat.
Ini baru permulaan dari aksi utama keadaan darurat cuaca Tambora di India.

1817
Di Benggala dampak Tambora membawa awan dan hujan lebat.Angin berbelok menggila dari Utara ke timur,lalu ke selatan membawa hujan yang sangat deras.
Pada 21 Maret,badai es yang tak pernah terjadi sebelumnya menghancurkan tanaman padi musim semi dan memporak-porandakan kebun kurma, pisang dan pepaya.
Mei 1817 wabah Kolera Benggala yang sudah lama ada tiba-tiba muncul diluar musim dengan memperlihatkan kekuatan dan penyebaran yang tidak biasa.Bulan Agustus,"Epidemi" penyakit itu sudah menyebar diantara populasi India, sesuatu yang tidak pernah terjadi.
Sungai Gangga yang pada awal abad 19 menawarkan pemandangan monyet,kerbau dan sesekali gajah yang berkubang di lumpur, serta bunga teratai dan lili air kini menjadi sebuah pawai horor.
Ghaut (undak-undakan batu lebar yang yang langsung menuju sungai) yang menunjukkan irama kehidupan desa digantikan oleh perkabungan dan pembakaran mayat.
James Statham seorang Pendeta Inggris yang melakukan pelawatan menggambarkan...

"Tak seorangpun, kecuali yang pernah menyaksikan pemandangan menyedihkan ini,mampu membentuk gambaran yang memadai mengenai penderitaan manusia, yang diperlihatkan ghaut-ghaut saat kolera mengamuk.Yang mati dan sekarat semuanya meringkuk bersama dalam kerumunan yang kacau.Beberapa api berkobar bersamaan, melahap mayat orang-orang yang lebih kaya dan terpandang, yang baru saja meninggal, sementara makhluk-makhluk malang yang tengah mendekati ajal merasa yakin bahwa beberapa menit lagi jasad mereka harus mengalami nasib yang sama,atau dilempar ke sungai yang mengalir, untuk menjadi mangsa buaya-buaya yang menunggu, atau, lebih buruk lagi, dibiarkan di pantai, menjadi mangsa anjing-anjing jakal dan burung-burung bangkai, yang merundungi tempat itu.Setiap jam datang korban-korban baru yang melipatgandakan kesengsaraan, karena rintihan dan tangisan meningkat, sementara bau angit dari mayat yang dibakar, dan kerlip² api yang berkobar dipantulkan air, memberi penampilan agak ganjil pada garis-garis wajah para korban yang menderita, melengkapi pemandangan kesedihan yang sama sekali menyumbat kekuatan deskripsi untuk menggambarkan"
.....

Dari buku
TAMBORA 1815
letusan raksasa dari Indonesia



AKHIR DARI "SI CODET"

 






Setelah melalui penolakan kesepakatan dengan hakim dan penggantian juri yang steril, maka pada 17 Oktober 1931,Al terbukti bersalah dan dihukum 11 tahun penjara.

Saat di penjara Cook County Jail, perhatian publik ke Al Capone sangatlah besar.Beritanya menyebar kemana-mana,telpon bagian administrasi penjara berdering setiap saat.Memang,ada sisi lain dari Al yg menyerupai Robin hood : untuk memuluskan aksi kejahatannya tak jarang dia memberi santunan kepada rakyat miskin, mendirikan dapur umum, memberi pasokan susu untuk anak-anak.

Sebelum tiba di Cook County,Al Capone melakukan pendekatan kepada sipir penjara agar mau melayani segala keinginannya.Maka berbagai fasilitas kemudian diperolehnya mulai tempat tidur springbed,makanan yang enak-enak,hidup bebas tanpa teguran,dan layanan oleh perempuan.Jadilah Cook County seperti hotel berbintang bagi dia.

Hal ini membuat geram dan gerah Pemerintahan Federal.Maka Al Capone dipindahkan ke 'The Rock' sebutan untuk penjara Alcatraz.

Al masih berusaha mencoba menyuap Warden Johnston pemimpin sipir penjara Alcatraz untuk memperoleh fasilitas di sana.Namun rupanya Johnston tidak seperti sipir di County Jail.Warden Johnston mengatakan kepada Capone bahwa ia harus mengikuti aturan penjara tanpa kecuali.Setelah berulang kali mencoba menyuap petugas, akhirnya Capone harus pasrah menjalani masa hukumannya di sana.Kalau selama ini dia jadi raja gangster yang ditakuti,kini hanya jadi seonggok sampah masyarakat yang tidak berguna.Saat dulu dengan mudah dia membunuh siapa saja yang menghinanya, sekarang jangankan membunuh,berlaku tidak sopan saja akan membahayakan jiwanya.

Al Capone menghabiskan masa hukumannya di penjara Alcatraz selama 4,5 tahun.

Suatu saat Capone bertengkar hebat dengan narapidana lain yang mengakibatkan perkelahian,sipir tidak berusaha melerai, justru menonton layaknya suatu hiburan.Akhir dari duel yang pemenangnya tidak ada itu adalah keduanya dimasukkan kedalam ruang isolasi yang pengap dan tertutup selama 8 hari tanpa makan dan minum.

Rupanya peristiwa itu membuat dendam lawan Capone dan saat acara pemotongan rambut massal para narapidana dia menusuk Capone dengan sebuah gunting, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit.

Rupanya dokter juga mendiagnosa Al Capone juga menderita penyakit Siphilis yang akut,kerusakan otak  dan kegilaan karena infeksi.

Al Capone akhirnya meninggal pada 25 Januari 1947 karena sakit dan melewati hari-hari nya di penjara dan rumah sakit.


Dari buku

AL CAPONE

mafia legendaris yang 'nyaris' tak tersentuh hukum


Minggu, 02 Juli 2023

Menyambut Hari Bhayangkara RI ,1 Juli MENCITRAKAN KETELADANAN

Iman sendiri hampir tak pernah merasakan menjadi anak pejabat atau jenderal,karena dia tidak pernah berbeda dengan teman-teman lain yang bukan anak pejabat.Justru ia merasa agak lain dengan teman-temannya yang orang tuanya memiliki jabatan yang sama, atau bahkan lebih rendah daripada jabatan ayahnya.Temannya selalu dikawal oleh ajudan dan naik mobil mewah.Sementara Iman sendiri tidak pernah merasakan dan mengalami hal seperti itu."Papa sering mengajarkan kepada kami anak-anaknya bahwa yang terpenting adalah kejujuran.Sekalipun Papa berulang kali menduduki jabatan 'basah' tetapi tidak tergoda untuk melakukan korupsi".

Saat Ayahnya mengerjakan proyek BPKB, merupakan kesempatan besar untuk menjadi kaya raya, tetapi ayahnya tidak mau bersentuhan dengan uang yang bukan menjadi haknya.Mobil Nissan Patrol ex.dump Polri yang mereka miliki dipakai bersama."Selain mobil untuk keluarga yang digunakan ramai-ramai,kami tidak ada yang mempunyai sendiri.Kalau perlu ya antar jemput"kata Iman tanpa ekspresi kecewa.

Satu lagi yang berkesan, ayahnya tidak pernah mau menggunakan jabatan atau pangkat jenderalnya, meskipun sekadar untuk merekomendasikan adiknya Yoshua Medellu masuk Akabri."Kalau mau masuk ya masuk sendiri.Kalau lulus ya masuk,kalau tidak ya sudah" kata Iman menirukan Ayahnya saat adiknya mau mengikuti tes masuk Akabri kepolisian, walaupun nilainya kurang sedikit."Seandainya pakai 'Surat Sakti',dari Papa, pastilah bisa dibantu,tapi papa enggak mau".

Adiknya sempat jengkel, karena tidak diberi "surat sakti". Tetapi akhirnya mereka pun sadar bahwa begitulah Ursinus mendidik anak-anaknya agar tidak bergantung pada orang lain meskipun orang lain itu adalah ayah kandung mereka sendiri.

Kesan Imannuel Medellu,anak kedua Irjend.Ursinus Elias Medellu dalam buku

BHAYANGKARA PEJUANG MELAWAN PENJAJAH DAN ARUS KORUPSI

Keterangan foto: Irjend Ursinus Elias Medellu (tengah)



POLISI PELAYAN MASYARAKAT

 


Pada 1 Mei 1968, pangkat Hoegeng dinaikkan menjadi Komjen dan empat belas hari kemudian diangkat menjadi Menteri Panglima Angkatan Kepolisian di Mabes Polri, Kebayoran baru dengan inspektur upacara Jendral Soeharto.

Sesaat setelah menjabat Menpangak, Hoegeng melakukan dua pembaruan yaitu Angkatan Kepolisian Republik Indonesia diganti dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Menpangak diganti dengan Kapolri.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki citra Polri adalah menjalin hubungan dengan pers. Sebisa mungkin Polri terbuka terhadap pers. Pemberitaan pers tentang kegiatan Polri, juga gagasan dan aspirasi masyarakat terhadap Polri merupakan "buku harian terbuka" Polri.

Hoegeng sangat menghayati profesinya sebagai polisi. Sebelum pukul 07.00, ia sudah tiba di Mabes saat sebagian besar stafnya belum lagi tiba.

Rute yang ditempuh dari rumah pribadinya (Menteng) ke Mabes Polri, tiap hari berganti. Maksudnya adalah untuk mendapat gambaran situasi, dan lebih khusus lagi untuk inspeksi tidak langsung, yang berkaitan dengan tugas-tugas kepolisian. Dengan cara itu, Hoegeng tahu persis kondisi lalulintas, termasuk kesiagaan polantasnya.

Pada saat tertentu yang mengundang kemeriahan massa semisal malam takbiran, malam natal dan tahun baru, Hoegeng bersama pucuk pimpinan Polri yang lain turun langsung ke lapangan, ke pusat-pusat keramaian untuk menunjukkan kesan kepada masyarakat bahwa mereka telah memberikan pelayanan optimal pada perayaan Nasional yang banyak mengundang massa.

Hoegeng teringat apa yang diajarkan di PTIK, bahwa kehadiran seorang atau sejumlah polisi justru mendatangkan rasa tenteram kepada masyarakat sekitarnya, bukan rasa takut, sebab polisi bukan momok bagi masyarakat. Hanya para penjahat, atau yang bermaksud jahat, yang takut atau was-was terhadap kehadiran polisi.

Pada dasarnya seorang polisi adalah pelayan masyarakat, untuk menegakkan ketertiban dan keamanan umum. Polisi adalah polisi, itulah makna kedudukan dan perannya ditengah masyarakat. Dalam posisi sosial demikian, maka seorang agen polisi sama saja dengan jenderal polisi.

Karena prinsip itulah, Hoegeng tidak pernah merasa malu, turun tangan sendiri mengambil alih tugas teknis seorang anggota polisi, yang kebetulan sedang tidak ada atau tidak ditempat. Misalnya, jika terjadi kemacetan disebuah perempatan yang sibuk, dengan baju dinas Kapolri, Hoegeng akan menjalankan tugas seorang polantas di jalan raya. Hoegeng menjalankannya dengan ikhlas, seraya memberi contoh kepada anggota polisi yang lain, tentang motivasi dan kecintaan pada profesi.

Atas dasar asumsi agar senantiasa dekat dengan masyarakat pula, Hoegeng tidak merasa perlu memasang gardu penjaga di halaman rumahnya, di kawasan Menteng. Hal itu dibuat, agar seseorang tidak merasa takut atau enggan bertamu ke rumah seorang Kapolri. Kalau ada yang enggan dan takut bertamu, justru Hoegeng merasa tidak enak, karena terisolasi.


Dari buku

HOEGENG

Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa

SUAMI DENGAN TIGA CINTA

1904 Nest, demikian panggilan EFE Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije dan memperoleh 5 anak, dua diantaranya laki-laki mening...