Selasa, 25 Juli 2023

SEPPUKU,Tales of Old Japan

...............................

Selang beberapa menit yang penuh ketegangan dan kecemasan,masuklah Taki Zensaburo, seorang laki-laki tegap berusia 32th yg berpembawaan budiman.Ia mengenakan pakaian khas yg dikenakan pada upacara besar.Zensaburo dikawal seorang kaishaku dan tiga orang tentara.

Dengan kaishaku disebelah kirinya,ia maju berjalan menuju saksi Jepang dan keduanya memberi hormat dg membungkuk.Hal yg sama juga dilakukan kepada saksi rombongan orang asing.
Perlahan dengan penuh martabat laki² terhukum itu naik ke lantai yg ditinggikan,membungkuk didepan altar lalu membelakanginya, sementara kaishaku mendekam disebelah kirinya.
Satu dari 3 tentara yang menyertai lalu maju menyerahkan dudukan yg diatas nya terdapat wakizashi (pedang pendek) yg dibungkus kertas.Terhukum mengambilnya dg kedua tangan , mengangkat setinggi kepala dan meletakkan dihadapannya.
Dengan suara dari seseorang yang menyatakan pengakuan menyakitkan,namun wajah dan caranya tak menunjukkan keduanya ia berkata
"Saya,dan hanya saya,tak dapat dibenarkan,telah memerintahkan untuk membakar orang-orang asing di Kobe,juga saat mereka mencoba menyelamatkan diri.
Atas kejahatan ini, saya akan mengeluarkan isi perut saya sendiri dan saya mohon pada Anda yang hadir di sini untuk sudi memberikan penghormatan dan menyaksikan tindakan ini"
Setelah membungkuk sekali lagi,Taki Zensaburo melepaskan pakaian atasnya, lalu korsetnya dan telanjang hingga dengan hati-hati, berdasarkan adat,dia menyelipkan lengan bajunya dibawah kedua lututnya.Lalu dia mengambil golok dihadapannya, memandangnya dg prihatin,nyaris penuh kasih sayang.Dengan mengumpulkan pikiran untuk terakhir kalinya dia menikam dalam² bagian kiri bawah pinggang,menarik perlahan kesisi kanan lalu memutar dan menyayat kearah atas.Tidak ada perubahan ekspresi selama itu. Golok lalu dicabut dan dia mengulurkan lehernya,dan terlihat roman kesakitan diwajahnya meski diam tak bersuara.
Pada saat itu, kaishaku yg meringkuk disamping segera berdiri, mengangkat pedangnya .
Terdengar suara berat dan kasar,sesuatu jatuh berdentam.
Yang tersisa hanyalah keheningan mematikan...
(Diceritakan A.B Mitford, sekretaris konsulat Inggris di Jepang)

Dari buku
SAMURAI
Sejarah & Perkembangan

Keterangan foto: ilustrasi dari seppuku



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUAMI DENGAN TIGA CINTA

1904 Nest, demikian panggilan EFE Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije dan memperoleh 5 anak, dua diantaranya laki-laki mening...