Senin, 10 Juli 2023

TEMANKU FAISA

 Saat berusia tujuh tahun, Sabine Kuegler bersama keluarganya hidup bersama suku Fayu yang baru saja ditemukan di Papua Barat. Suku tersebut belum tersentuh peradaban modern, sehingga Sabine bukan lagi bermain boneka, tetapi dengan ular dan busur serta panah sungguhan. Bukan permen yang dia makan, tetapi kelelawar panggang dan serangga.

Berikut sebagian cerita yang dikisahkan....


anak perempuan itu sebaya denganku. Matanya besar dan bening. Kulitnya mulus, tanpa kurap dan penyakit lainnya. Bila Faisa tersenyum, wajahnya mencerahkan hutan. Dia mengajari aku tugas-tugas wanita Fayu, misalnya cara membuat benang dari kulit pohon lalu menjalinnya menjadi jaring ikan, cara menggulung binatang kecil dalam sagu dan memasaknya. Usai berenang biasanya kami duduk diatas  batang kayu sambil berjemur atau duduk dekat api unggun.

Suatu sore saat aku dan Faisa sedang bermain di pinggir sungai, seorang teman Faisa berteriak yang tidak seperti biasa. Tapi kami tidak melihat babi hutan, ular atau orang dari suku lain. Teman Faisa menunjuk kearah desa dimana seorang pria berlari kearah kami dengan parang ditangan. 

Rupanya pria itu memaksa ingin menikahi Faisa, namun dia menolak. Segera Faisa berlari sekencang-kencangnya, namun pria itu berhasil menyusulnya. Sementara itu banyak orang Fayu hanya memandang saja peristiwa itu.

Faisa tersandung dan jatuh saat pria itu menghampiri dengan parang terhunus. Dengan cepat, gadis itu berkelit dan lari menuju sungai naik perahu dan menghilang di belokan sungai. Pria itu marah sambil mengacungkan parangnya.

Aku menunggunya berhari-hari, tapi ia tidak pernah pulang. Ia tidak berani kembali karena menghindari pria itu

Aku merasa kehilangan dia. Hidupku hampa tanpa Faisa. Aku merindukan senyumnya, kesetiakawanannya dan kegembiraanya saat mengajariku keterampilan baru.

Bertahun-tahun kemudian aku mendengar bahwa ia terpaksa bersembunyi lama di hutan. Akhirnya ia menemukan juga pria yang disukainya dan mereka menikah.

Adat suku Fayu jika seorang pria ingin menikahi wanita namun ayahnya tidak setuju, akan berujung dengan penculikan. Untuk itu ayah wanita akan menempatkan penjaga disekitar anak gadisnya. Tak jarang pula penjaga itu dibunuh untuk melarikan gadis. Ada juga pria yang menyembunyikan gadis yang disukainya dan memaksa dengan kekerasan sampai dia mau dinikahi. Namun akhirnya perkawinan itu tidak akan ditentang dan mereka keluar dari persembunyiannya dan semuanya akan dilupakan.

Barangkali Faisa adalah sebuah perkecualian...


Dari buku

JUNGLE CHILD

Rinduku pada Rimba Papua


Keterangan foto: Sabine Kuegler bersama Faisa (kanan)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUAMI DENGAN TIGA CINTA

1904 Nest, demikian panggilan EFE Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije dan memperoleh 5 anak, dua diantaranya laki-laki mening...