Selasa, 26 Maret 2024

RU

Akibat berselisih pendapat dengan dosennya di Politeknik Delft,pemuda Ru meninggalkan negeri kelahirannya untuk mengadu untung.

Ru sendiri sebenarnya dari keluarga terpelajar, karena ayahnya guru besar Fisika di Akademi Militer Breda dan direktur Sekolah Politeknik Delft.

1887,Ru mendarat di pulau Jawa menemui sepupunya RE Kerkhoven yang membuka perkebunan teh malabar dan mengangkatnya menjadi admistratur Perkebunan.

Banyak inovasi yang dilakukan oleh Ru selama menjadi Administratur, diantaranya membuat konversi ukuran luas tanah dari 'bahu' menjadi 'hektar'.Selain itu jarak antara Pangalengan ke Bandung yang sebelumnya dinyatakan dalam satuan pal diganti dengan kilometer.Ru juga membuat jalan setapak antar petak kebun teh untuk memudahkan pemeliharaan kebun yg banyak sehingga disebut 'jalan ratus'.Administratur Ru juga dekat hubungannya dengan buruh pemetik sehingga disukai mereka.

Bersama RE Kerkhoven juga Ru memberi sumbangan yang tidak sedikit terhadap usaha-usaha kemanusiaan.Pendukung finansial Rumah sakit di Bandung, pembiayaan panti perawatan lepra di Plantungan, menjadi sponsor bursa tahunan (Jaarbeurs) untuk mempromosikan produksi dari Priangan, termasuk produksi perkebunan.

Terhadap anak-anak,Ru memberi perhatian dengan menjadi donatur Bala Keselamatan, Lembaga buta, lembaga bisu tuli, mendirikan perusahaan telepon Bandung dan Priangan.

Sebagai orang yang berasal dari kalangan terpelajar,Ru mendorong agar Bandung menjadi pusat kegiatan ilmiah.Maka Ru memberikan sumbangan atas didirikannya pendidikan teknik di Bandung yaitu pembangunan Technische Hogerschool dimana dia diangkat sebagai Dewan Kurator.

Sungguh menarik, bagaimana dia harus pulang balik Bandung-Pangalengan sejauh 50km dengan infrastruktur dan transportasi yang belum berkembang, aktif di organisasi masyarakat untuk memajukan kota Bandung.

Sebagai ketua umum Nederlandch Indische Sterrenkundige Vereniging (Persatuan Ilmu Astronomi Hindia-Belanda) Ru juga menyumbang pendirian Peneropong bintang di Lembang pada 1923.

Jejak panjang yang ditinggalkan oleh Karel Albert Rudolf Bosscha --nama lengkap dari Ru, telah menjadi inspirasi orang orang pada masanya...

KAR Bosscha meninggal di Bandung pada 26 November 1928 dan jenazahnya dimakamkan di Perkebunan Teh Malabar, tempat tempat dia mencurahkan segenap pikiran dan tenaganya selama lebih dari 30 tahun dan sekaligus menjadi tempat kelahirannya yang kedua.


Sumber:

1.buku kisah para "PREANGER PLANTERS"

2.https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Dr._K.A.R._Bosscha_achter_zijn_schrijftafel_TMnr_10018604.jpg


Keterangan foto: KAR Bosscha di ruang tengah rumahnya yang sekaligus ruang kerja



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUAMI DENGAN TIGA CINTA

1904 Nest, demikian panggilan EFE Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije dan memperoleh 5 anak, dua diantaranya laki-laki mening...