Kepopuleran Pierre di antara rekan-rekan seangkatan, senior, dan yuniornya di Atekad Bandung dikatakan oleh SF Soeseno, salah seorang rekannya disebabkan oleh integritas yang ditunjukkan Pierre lewat sikap kedisiplinannya yang tinggi, kewibawaan, kesederhanaan, kesopansantunan, dan keramahan kepada semua orang yang mengenalnya. Soeseno mengaku sangat mengagumi Pierre akan sifat dan kepribadiannya yang disebutnya membedakan Pierre dengan taruna-taruna lain.
Suatu hari Soeseno iseng bermain permainan tradisional jailangkung dengan menggunakan papan yang bermuatkan hurufhuruf alfabet dan angka-angka. Permainan berbau mistis ini dimanfaatkan Soeseno untuk mengetahui masa depan dirinya dan teman-temannya di Atekad. Saat iseng menanyakan pangkat apa yang akan dicapai oleh Pierre, panah petunjuk berturut-turut bergerak menunjuk huruf-huruf K, A, P, T, E, dan N (kapten).
Tidak percaya begitu saja, melihat prestasi Pierre yang cemerlang di akademi, Soeseno sampai bertanya ulang tentang hal ini sampai tiga kali. Tak percaya dengan hal mistis seperti ini, Soeseno pun melupakannya. Di kemudian hari terbukti Pierre gugur dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat menjadi kapten anumerta TNI oleh Presiden Soekarno, sembilan hari setelah peristiwa 30 September.
Sumber
Buku "Sang Patriot" Biografi Resmi Pierre Tendean
Tidak ada komentar:
Posting Komentar