14 Mei 1944
Menggunakan pesawat Junker Ju 188 dengan navigator dan juru tembak Rudi Prasse, pilot Hans Engelke lepas landas dari Vannes di Brittany. Tujuan mereka adalah menyerang Bristol.
Mereka membawa dua bom ukuran 900 kg dan dua bom ukuran 45 kg.
Berikut catatan Prasse:
................................
"Kami menanjak 180 meter per menit, kecepatan stabil pada 500 km/jam. Dihadapan kami nampak garis yang gelap: pantai Inggris. Sekarang belum kelihatan aksi pertahanan Inggris, lengan panjang lampu sorot belum menjangkau kami. Namun, kami tahu 10 menit sebelum kami melintasi pantai Inggris, musuh sudah siap.
Sekarang sirine tanda bahaya berbunyi di kota-kota pantai dan lapangan terbang burusergap malam yang mulai lepas landas. Hans mulai menarikan pesawat -- berbelok, menanjak, menukik -- karena mempertahankan arah terlalu lama akan berbahaya.
Saat kami melintasi pantai, sinar lampu sorot mengarah kami; lima lampu berusaha terfokus ke kami. Dibelakang kami ada sekitar 50 sorotan. Inilah sabuk-sabuk sorot di pantai Inggris yang terkenal. Lalu kami melewatinya dan suasana gelap lagi. Didepan terbentang Bristol, sasaran kami.
Kami tiba di pinggir kota pada ketinggian 7200 m. Mendadak dua sorotan besar menyapu langit dan menerangi kabin dengan cahaya putih yang menyilaukan, memaksa mata kami terpicing. Kami menjadi fokus dua lampu sorot yang mengganggu itu.
"Nyalakan pemacet", teriak Hans (bomber dilengkapi dengan pemancar pemacet radar untuk melawan perangkat kendali lampu sorot Inggris). Pilot kemudian membawa pesawat kami turun 300 meter sambil berbelok ke kiri. Kedua lampu sorot yang sudah dibantu dua lampu sorot lain memburu kami tetapi sekali lagi kami sudah dalam kegelapan.
'Flak (senjata anti pesawat) berat datang' kata Erich (juru tembak bagian perut) dan Hans segera merubah arah. Diatas sana, sekitar 7.800 meter, delapan peluru pertama meledak.
Semakin banyak silangan lampu sorot di langit dan ledakan flak berlipat ganda. Tarian dimulai. Pilot bermanuver.
Di sebelah kiri bawah muncul kobaran api. Saya mencatat di buku: 'Pesawat tertembak jatuh pada pukul 00.42, south-west Bristol'
Pukul 00.45 lampu suar pertama menerangi kota dengan cahaya putih yang menyilaukan. Diikuti kemudian sejumlah pemberi tanda sasaran berwarna hijau yang jatuh perlahan.
Di darat, awak flak mengonsentrasikan tembakannya pada pemberi tanda tersebut untuk menembaknya jatuh. Namun terlambat, bom-bom kami mulai menghantam kota dan terlihat nyala api.
Setelah sekilas mengamati peta untuk memastikan lokasi pelabuhan, saya memberi tanda kepada Hans: 'Siap menyerang!"
'Pintu ruang bom terbuka, bom diaktifkan!'
Terjadi sentakan ringan saat bom dijatuhkan.
Pintu ruang bom ditutup!
Pesawat kami yang sudah lebih ringan dari dua ton berbelok tajam dan mengarah ke tenggara, menjauhi sasaran.
Kami mendarat di Vannes pada pukul 03.05, tanpa insiden"
........................................
Catatan Inggris menyebutkan, serangan tersebut - yang menghancurkan enam bomber Luftwaffe - tidak sesukses yang diharapkan Prasse. Dari 83 ton bom yang dijatuhkan, hanya sekitar 3 ton saja yang mengenai dalam kota Bristol.
Operasi ini selesai pada akhir Mei 1944. Unit yang ambil bagian diistirahatkan. Namun, singkat saja karena pada awal bulan Juni, Sekutu sudah mendarat di Normandia.
Dari buku
PERANG UDARA DI EROPA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar