Senin, 15 Januari 2024

THE ANGEL FROM DIEN BIEN PHU

Dengan dihancurkannya pesawat ambulans C-47 terakhir di landasan oleh pasukan Vietminh,maka seluruh awaknya, termasuk seorang perawat ,Genevieve de Galard menjadi bagian dari Garnisun yang terkepung itu.
Perawat wanita itu lalu mengenang,"Mereka yang terluka mempunyai harapan besar saat itu karena mengira akan meninggalkan Dien Bien Phu untuk selamanya.Ternyata tidak demikian"
Dien Bien Phu pun berubah menjadi neraka.Rumah Sakit bawah tanah pasukan Prancis terpaksa diperluas hingga ke batas bekas pemakaman, sehingga tidak jarang ditemukan cacing-cacing putih bergerak leluasa diantara kaki dan tangan pasien yang tidak berdaya.
Melihat itu kolonel Langlais memerintahkan kepada yang sehat untuk keluar bunker agar bisa ditempati prajurit yang terluka.
Genevieve de Galard, yang terdampar di tempat yang tidak memiliki kelengkapan bagi wanita, mendapat sebuah tempat khusus "Saya tidur di atas usungan yang bisa saya lipat kembali di waktu pagi" kenangnya.
Perawat wanita yang masih berdarah biru itu sendiri adalah anak dari Vicomte Oger de Galard Terraube.Garis keturunannya dapat dilacak hingga abad ke-5, dimana salah satu leluhurnya adalah seorang ksatria bangsawan yang berjuang bersama Jeanne D'Arc , pahlawan wanita yang legendaris.Meski begitu,ia meminta semua rekannya memanggilnya Genevieve saja atau jika tidak mengenal namanya cukup dengan menyapanya sebagai "nona saja".Tapi wartawan Amerika lebih suka memanggilnya dengan :"Bidadari dari Dien Bien Phu"
Pada 3 Mei 1954 majalah TIME menulis:
"Apakah ada kesempatan untuk mendatangkan bantuan bagi Dien Bien Phu? Apakah kondisi Pasukan Jenderal Giap sama dengan yang dialami oleh anggota garnisun Dien Bien Phu? Banyak pilihan untuk Dien Bien Phu, hancur lebur dibantai oleh Vietminh atau menyerah tanpa syarat, tetapi terhormat.
Keadaan Dien Bien Phu samar-samar dan tidak menentu!"
Menjelang kejatuhan Dien Bien Phu ,Letkol Bigeard berusaha memompa semangat anak buahnya dengan seruan:"Kita harus mampu bertahan satu hari lagi.Amerika serikat tidak akan membiarkan kita seperti ini.Mereka akan datang membantu kita!"
Pada saat kritis itu, pemerintah Prancis menaikkan pangkat de Castries, pimpinan Garnisun menjadi Brigadir jenderal dan setiap prajurit mendapatkan tanda jasa khusus.Bigeard menggerutu dengan nada getir:"Mereka kira kita akan tewas dalam pertempuran ini sehingga perlu memberikan tanda jasa dan bintang!".
Para perwira di Dien Bien Phu memutuskan akan memberikan penghargaan kepada Genevieve de Galard.Mereka meminta agar perawat tersebut hadir di Pos Komando.
Saat perawat itu datang,de Castries berkata:"Kami tidak memiliki apa-apa kecuali ini..."
Tanpa diduga-duga oleh Genevieve, tanda jasa 'Legion de Honor' disematkan di dadanya oleh sang Brigadir jenderal.
Peristiwa itu berlangsung sangat cepat dan itulah cara orang Prancis memberikan penghargaan kepada seseorang dalam keadaan yang sangat kritis.

Dari buku
LEMBAH KEMATIAN
Tragedi Kekalahan Prancis di Dien Bien Phu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUAMI DENGAN TIGA CINTA

1904 Nest, demikian panggilan EFE Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije dan memperoleh 5 anak, dua diantaranya laki-laki mening...