Serangan Nazi ke negeri Belanda tahun 1940, membuat Pemerintahan Belanda di pengasingan menyiapkan pembebasan
Untuk itu, Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Tjarda Starkenborgh Stachouwer ditugaskan oleh pemerintahan darurat di London untuk menyiapkan perlawanan terhadap invasi Jepang dan mobilisasi umum untuk kelak membantu pembebasan Kerajaan Belanda.
Jenderal Hein Ter Poorten, yang menggantikan jenderal Berenschot yang meninggal karena kecelakaan pesawat, selaku komando militer di Hindia Belanda segera menyiapkan reorganisasi dan modernisasi militer.
Salah satu kebijakan yang diambil adalah
menyiapkan Akademi Militer di Bandung yang menjadi ibukota militer Hindia-Belanda dan Sekutu.
Selain itu keberadaan kota militer di Cimahi yang sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1896 juga turut memperkuat posisi Bandung sebagai salah satu pusat kekuatan militer Hindia Belanda saat itu. Maka tak mengherankan jika Bandung kemudian dipilih sebagai lokasi pendirian Akademi Militer
Pada bulan Mei 1940, koran-koran di Hindia-Belanda mengumumkan para pemuda lulusan SMA berdarah Belanda, Indo-Eropa, dan Bumiputra didorong untuk mendaftar di Akademi Militer Bandung. Komando KNIL memutuskan menerima pemuda Bumiputra untuk menutup kebutuhan perwira dalam persiapan perang menghadapi Jepang.
Sepanjang Juni-September 1941, para kadet menjalani penugasan sebagai sersan di batalyon reguler. Diantara kadet tersebut terdapat A.H. Nasution yang bertugas di Kompi Jawa di Batalyon 10 KNIL di Weltevreden.
Karena situasi Perang Dunia II di Eropa dan ketegangan di Asia-Pasifik, masa pendidikan dipersingkat bagi kadet di Akademi Militer Bandung, yang digabungkan ke organisasi
KMA pada tanggal 2 Oktober 1941.
Tanggal 7 Desember 1941 pecah Perang Pasifik dimana Jepang menyerang Pearl Harbour di Hawaii yang diikuti serbuan di Filipina, Malaya, dan Hongkong selang beberapa jam kemudian. Markas Komando Belanda memaklumi Kota Bandung menjadi sasaran utama Jepang sehingga pada Januari 1942, Akademi Militer dipindahkan ke Kota Garut. Namun, karena pesatnya serangan Jepang, pada akhir Januari Akademi Militer pun terpaksa ditutup.[]
Sumber:
1.Buku "KNIL" Perang Kolonial di Nusantara dalam catatan Prancis
2.https://bandungbergerak.id/article/detail/949/ngaleut-bandung-riwayat-ringkas-akademi-militer-kerajaan-di-bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar