Sabtu, 06 Mei 2023

THE SINGING GENERAL

 

"Yuk, mas Hoegeng, kita berdua ngomong-ngomong di corong El-Shinta" ajak Komodor Udara (Purn) Soejoso Karsono yang akrab dipanggil Mas Yos, pada suatu hari di tahun 1968.

Pemilik Radio Elshinta itu menjelaskan acaranya cerita-cerita, omong seenaknya dan tanpa direkam.

Jadilah acara "Obrolan Mas Hoegeng" itu mengudara dan ternyata mendapat sambutan yang antusias dari pendengar. Bukan karena pembawa acaranya seorang Kapolri, tetapi karena topik yang diangkat selalu aktual dan dibawakan dengan gaya yang bahasa yang asyik.

Tema acara "Obrolan Mas Hoegeng" seringkali berkaitan dengan soal keadilan dan ketertiban yang dibahas dengan kelakar dan jenaka. Meski demikian, ada juga yang menganggap acara tersebut punya suara yang agak sinis dan politis. Hoegeng menanggapi hal itu dengan mengatakan alangkah melaratnya orang-orang yang bisa hidup tanpa humor, apalagi yang mudah tersinggung. Bagi mereka yang hidup terbuka dan senang humor, acara itu adalah kelakar yang informatif dan edukatif. Sebab dengan kelakar, segala sesuatu yang sifatnya berat dan serius dapat dipecahkan dengan kepala dingin. "Menerima keterusterangan itu pahit rasanya, tetapi manusia harus berani belajar dan menerimanya" lanjut Hoegeng.

Ditengah acara "Obrolan Mas Hoegeng" itu biasanya diselingi dengan lagu-lagu Hawaiian yang dibawakan Hoegeng sendiri. Rupanya, hal itu menarik perhatian sejumlah para pemusik Hawaiian lainnya, seperti Cok Sinase, Willy Pesik, Bram Titaley, dan Totti Soebianto. Para old crack musik Hawaiian kemudian bersepakat membuat grup musik yang diberi nama "Hawaiian Seniors". Selanjutnya, Hawaiian Seniors pun mengisi acara rutin sebulan sekali di Elshinta, dan belakangan TVRI.

Rekan-rekan Hoegeng sesama polisi terheran-heran melihat kegemaran Hoegeng menyanyi dan bermusik Hawaiian di Elshinta dan TVRI. Apalagi, saat Hawaiian Seniors tampil di televisi, Hoegeng belum lama diangkat sebagai Kapolri.

"Mereka menganggap mestinya polisi itu berkesan angker pada rakyat, kok saya malah menyanyi di televisi. Tetapi, saya justru bersikap friendly dan ramah. Tak perlu bersikap garang kalau tak perlu. Polisi yang baik bukan cuma yang pandai membentak dan plintir kumis. Jadi, saya tidak melihat salahnya menyanyi di televisi" kata Hoegeng.


Dari buku

HOEGENG

Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUAMI DENGAN TIGA CINTA

1904 Nest, demikian panggilan EFE Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije dan memperoleh 5 anak, dua diantaranya laki-laki mening...