Kamis, 29 Juni 2023

SEDERHANA DAN PANDAI MEMASAK

Suatu hari,tahun 1973 saya dipanggil sekretaris militer Presiden,Mayjend Tjokropranolo.Saya diberi tahu bahwa saya ditugaskan sebagai ADC (ajudan) Sri Sultan Hamengku Buwono lX yang baru saja dilantik menjadi Wakil Presiden RI.Pak Nolly berpesan agar saya bertugas sebaik mungkin.Untuk itu saya melengkapi diri dengan berbagai informasi tentang Sri Sultan HB IX dari berbagai sumber.

Saat mulai bertugas,saya bersikap sebagaimana seorang ADC yang siap ngladeni Wakil Presiden.

Ketika tim dokter kepresidenan memutuskan untuk menindaklanjuti kondisi mata Wakil presiden, maka dirujuklah "Eye and Ear Infirmary Hospital", Boston dan berangkatlah kami ke sana.

Untuk keperluan itu,maka Wakil presiden harus dirawat inap guna keperluan observasi.Saya bersama Dr.Sarengat, dokter pribadi Sultan beserta prof.Salim tinggal di hotel Holiday inn yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit tersebut.

Selama itulah saya melakukan pekerjaan rutin ngladeni dengan membawakan kaus dan celana dalam untuk ganti.

Sungguh mengharukan, ketika saya membawa pakaian dalam yang kotor dan harus dicuci, saya dapati kaus dalam yang dipakai beliau adalah kaus cap Lombok yang murah meriah.Selain itu, nampak jelas ada beberapa lubang pada kaus tersebut.

Memang, saya merasakan sikap Sri Sultan kalau beliau berada di luar negeri, Beliau melepas batas-batas protokoler,baik sebagai Wakil presiden maupun sebagai Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Usai observasi,kami semua dipindahkan ke sebuah Apartemen.Beliau meminta kepada Ibu Nicklany,istri DCM (Deputy Chief de Mission) KBRI Washington untuk belanja karena beliau ingin memasak.Ketika semuanya sudah siap, tiba-tiba Sultan bertanya kepada saya,"Pak Muhtaryono,steaknya mau medium atau Welldome?"

Saya kaget.Maka  saya segera berdiri dan menjawab,"Mohon saya mau medium saja..."

Tawaran serupa ditanyakan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang lain.Setelah steak selesai dimasak dan saya makan, dagingnya benar-benar perfectly medium dengan cita rasa tidak kalah dengan masakan chef profesional hotel besar.

Observasi dan pengobatan selesai,kami langsung ke New York dan kami menginap di hotel Waldorf Astoria -sebuah hotel mewah di kota tersebut.

Kamar ADC mempunyai connecting door dengan guest room, yang berhubungan langsung dengan kamar Wapres.Saya kagum ketika KBRI Washington menjadwalkan pertemuan wapres dengan sejumlah pengusaha Amerika serikat, beliau tidak canggung menjelaskan kebijakan pemerintah Indonesia di bidang politik, ekonomi dan keamanan dengan lancar selama hampir dua jam dalam bahasa Inggris tanpa teks.


(Diceritakan oleh Muhtaryono, Laksamana (Purn), Ajudan Sultan HB lX)


Dari buku

SEPANJANG HAYAT BERSAMA RAKYAT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUAMI DENGAN TIGA CINTA

1904 Nest, demikian panggilan EFE Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije dan memperoleh 5 anak, dua diantaranya laki-laki mening...