Kepulauan Gulag terdiri dari ribuan pulau yang membentang dari selat Bering sampai laut Bosphorus.Untuk mengangkut para tahanan kesana digunakan kapal-kapal laut berlapis baja dan gerbong kereta api.
Gerbong Stolypin adalah gerbong penumpang biasa yang terdiri dari 9 kamar dan 4 kamar digunakan sebagai kamar tahanan. Pintu kamarnya menggunakan terali yang terdiri batangan-batangan besi yang dipasang menyilang sehingga memudahkan pemeriksaan. Jendela kamar yang menghadap lorong koridor adalah jendela biasa yang diperkuat dengan teralis. Tidak ada jendela yang menghadap keluar, sehingga mirip gerbong barang. Pintu tiap kamar berupa pintu geser dari sebuah bingkai yang berteralis.
Dilihat dari luar gerbong ini mirip kandang hewan dan dicat warna merah.
Pada masa perang dari Petropavlovsk (di Kazakhstan) sampai ke Karaganda sebuah gerbang Stolypin perlu waktu tujuh hari dengan setiap kamar berisi 25 orang. Dari Karaganda sampai Sverdlovsk perlu 8 hari dengan 26 penumpang tiap kamarnya.
Agustus 1945 untuk menempuh jarak Kuybyshev - Chelyabinsk, Susi memerlukan waktu beberapa hari dengan kapasitas 35 orang setiap kamar saling bertumpuk, menggapai dan saling berkelahi. Pada musim gugur 1946, N.V Timofeyev-Ressovsky menempuh Petropavlovsk ke Moskwa dengan penumpang 36 orang tiap kamar. Selama beberapa hari dia bergelantungan pada tubuh orang lain dengan kaki tidak menyentuh lantai gerbong dan satu persatu penumpang mati dan para penjaga menyereti mayat-mayat yang berjatuhan ke lantai. Tentu saja, karena seharusnya tiap kamar berisi 11 orang!. Perjalanan itu sendiri memakan waktu selama tiga minggu.
Selama perjalanan, para tahanan diberi makan ikan haring yang diasinkan dan Kerapu Kaspia yang diasapi. Karena tidak membawa air minum, penjaga mengambil air tandon untuk pendingin lokomotif yang berwarna kuning dan bercampur oli untuk para tahanan. Karena mereka tidak membawa gelas atau mangkok, penjaga menyediakan gelas milik pemerintah yang jumlahnya terbatas sehingga para tahanan harus mengantri untuk minum sedangkan hausnya sudah tak tertahankan.
dari buku
GULAG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar