Pada tahun 1950 Carmen Ortega yang cantik bertemu Ferdinan. Carmen gadis desa yang miskin dari Ilocos. Saat perempuan itu mengikuti kontes Ratu Foto, Ferdinand menawarkan diri menjadi sponsor. Setelah itu, mereka hidup bersama di rumah yang ditempati juga oleh ibunya.Di sekitar kota, Carmen dikenal sebagai Nyonya Marcos. Pengumuman tentang perkawinannya dengan Carmen muncul dalam pers Manila, tetapi tampaknya tidak pernah ada upacara perkawinan sipil atau gereja. Sebagi istri, Carmen tidak bernilai apa-apa dalam politik, keluarganya tidak mempunyai pengaruh politik, kecuali di sekitar rumahnya di La Union.
Usai bertemu saat pesta es krim di gedung Kongres Manila pada April 1954, Ferdinand mengganggu Imelda dengan telepon, kiriman bunga dan kunjungan sehingga ia pergi ke Baguio untuk memperingati Minggu Kudus.
Pada hari Jumat Agung, Imelda membuat satu keputusan penting dalam hidupnya. Tanpa konsultasi dengan siapa pun, dengan keluarga atau kawan-kawannya, ia menandatangani surat kontrak perkawinan dengan Ferdinand. Persiapan acara pelaksanaan perkawinan memerlukan waktu tepat sebelas hari. Pada hari Sabtu Kudus mereka melangsungkan upacara perkawinannya di hadapan hakim di Baguio.
Ferdinand memberikan kepada Imelda pita perkawinan terbuat dari emas putih dengan dengan sebelas butir berlian yang melambangkan sebelas hari pacaran.
Perkawinan gereja besar-besaran diadakan di San Miguel Pro-Cathedral di Manila tanggal 1 Mei 1954. Gaun pengantin Imelda yang didesain oleh perancang mode terkenal, Ramon Valera, terbuat dari kain halus nilon dan satin putih. Roknya dipenuhi hiasan berbentuk daun yang berkelap-kelip penuh mutiara dan batu permata. Kelompok keluarga Imelda, Romualdez merasa canggung dengan semua kemegahan ini; saudaranya Conchita mengakui bahwa "ini adalah perkawinan politik." Banyak senator dan anggota Kongres yang hadir.
Ferdinand tidak membuang waktu, dan segera memboyong Imelda ke luar kota untuk bulan madu singkat di Baguio.
Imelda mengetahui reputasi Ferdinand sebagai pria yang menyenangi wanita, namun ia tidak tahu bila ia sudah mempunyai istri dan tiga anak, dua laki-laki dan seorang perempuan dari Carmen Ortega, satu-satunya istri Ferdinand yang sah menurut hukum. Sedangkan dengan Imelda hanya sebagai perkawinan politik.
Meski sudah ada Imelda disampingnya, Ferdinand masih mengunjungi Carmen secara rahasia. Dengan mengerahkan keberaniannya, Imelda pergi ke Green Hills, tempat tinggal Carmen dan memintanya berhenti "menghibur" Ferdinand karena akan menghancurkan perkawinan dan kebahagiaannya. Jawaban Carmen sangat mengena: Imeldalah yang telah menghancurkan kebahagiaannya. Carmen baru saja hamil untuk anak keempatnya; kehamilan ini terjadi sejak perkawinan Ferdinand dengan Imelda.
Keberadaan Carmen diantara Imelda dan Ferdinand Marcos membuat Imelda terpukul. Khawatir akan keadaan mentalnya, dengan alasan bulan madu kedua, Marcos membawa Imelda ke Presbyterian Hospital di New York untuk menjalani perawatan selama tiga bulan.
Loreto, psikiater di New York itu memberikan pilihan sederhana kepada Imelda: meninggalkan suaminya atau tetap bersamanya. Bila memutuskan untuk tetap bersama Ferdinand Marcos, Imelda harus melakukan yang terbaik.[]
Sumber:
Buku "Dinasti Marcos" Korupsi Harta dan Kekuasaan di Filipina
Keterangan foto: Marcos bersama keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar